EOQ,Pengendalian Persediaan || Materi Teknik Industri


Lanjutan dari postingan sebelumnya klik di sini, sebagian rumus juga ada di postingan tersebut

Persediaan Optimum, Model Pengendalian Persediaan

Persediaan optimum dicapai pada titik keseimbangan antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan.
Secara matematis, keseimbangan itu dapat ditulis melalui persamaan berikut.


Q opt ini lazim pula disebut Economic Order Quantity (EOQ), yaitu jumlah unit yang dipesan pada biaya yang paling murah (ekonomis) atau optimal. Model ini memakai asumsi berikut.
       a.       Permintaan selama setahun (D) diketahui dan dianggap tetap
       b.      Harga sediaan (C) diketahui dan dianggap tetap
       c.       Sediaan itu dianggap selalu tersedia sehingga dapat diperoleh setiap dibutuhkan
       d.      Biaya seediaan dianggap diketahui dan tidak berubah
Faktor yang dianggap berubah-ubah yaitu kuantitas (Q) .



Keterangan :
TC = biaya total persediaan
DS/Q = biaya pemesanan
QH/2 = biaya penyimpanan
D = kebutuhan bahan per tahun
S = biaya pesanan per order
H = biaya unit penyimpanan per tahun
Q = unit yang dipesan per order
DC = harga sediaan yang diperlukan selama satu tahun


Contoh Kasus
Sebuah perusahaan memerlukan sediaan sebanyak 15.000 unit per tahun. Biaya pemesanan Rp 500,00 per order dan biaya penyimpanan Rp 60,00 per unit per tahun. Harga sediaan per unit Rp100,00-4. Hitunglah besar kuantitas pemesanan yang optimal. Berapa pula biaya variabel sediaan dan biaya total sediaan ?



Model Pengendalian Persediaan
Ada dua macam pendekatan utama dalam pengendalian persediaan, yaitu :
   1.       Fixed Order Quantity / FOQS ( Sistem Pemesanan dengan Jumlah yang Tetap)
   2.      Fixed-Time Period Reordering System / FTPRS ( Sistem Pemesanan dengan Periode Waktu            yang Tetap )

Perbedaan yang mendasar antara kedua sistem ini terletak pada acuan melakukan pesanan kembali
   1.   Fixed Order Quantity / FOQS ( Sistem Pemesanan dengan Jumlah yang Tetap)
Mengacu pada kuantitas, FOQS sistem pemesanan dimana pemesanan dilakukan ketika unit sediaan yang tersisa dalam perusahaan sudah mencapai jumlah tertentu yang ditetapkan dan unit yang dipesan tetap jumlahnya, yaitu sebesar Q opt.
   2.   Fixed-Time Period Reordering System / FTPRS ( Sistem Pemesanan dengan Periode Waktu yang Tetap )
Mengacu pada waktu, FTPRS sistem pemesanan dilakukan pada titik waktu tertentu yang sudah di identifikasi sebelummya dan unit yang dipesan disesuaikan dengna kebutuhan pada titik waktu tersebut.


Pendekatan lain selain metode di atas yaitu
    a.       Minimasasi Biaya
    b.      Maksimisasi Keuntungan


Merujuk pendapat para ahli ( Case, dkk. 2001, Rusell dan Taylor,2000. Render dan Heizer, 2008; dan Krajewski dan Ritzman, 2005).
     a.       Model Minimasi Biaya , dibedakan menjadi 2 yaitu model deterministik dan probabilistik
1.       Model Deterministik
a)      Fixed Order Quantity Model
1.       Tititk Pemesanan Kembali ( Reorder Point), R/ Tanpa Sediaan pengaman
2.       Safety Stock/ Dengan Persediaan Pengaman
Atau buffer stock , unit persediaan yang selalu harus ada dalam perusahan untuk mengantisipasi fluktuasi permintan.
b)      Simple Fixed Order Quantity Model With Usage
Atau disebut production Order Quantity Model.
c)       Fixed Order Quantity Model With Shortage
Merupakan model pengendalian persediaan yang memperhitungkan kerugian yang akan diderita apabila permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi secara memuaskan
d)      Price Break Model
Merupakan model pengendalian persediaan yang memperhitungkan harga karena membeli sediaan dalam jumlah tertentu. Model ini merupakan penyempurnaan dari model FOQ yang memandang ahrga sebagai faktor konstan dan tidak akan menerima potongan, sekalipun jumlah yang dibeli lebih banyak.

2.       Model Probabilistik
a)      Fixed Order Quantity Model
b)      Fixed Time Period Model
Sediaan akan dievaluasi setelah mencapai periode waktu tertentu. Jumlah unit yang dipesan tidak sama tergantung pada hasil evaluasi periodik

     b.    Model Maksimisasi Profit
    Model ini sesuai untuk jenis usaha yang keluarannya harus dijual dengan harga murah jika sudah        ketinggalan mode.



...............................
Daftar pustaka : Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin, Mahfud. 2017."Manajemen Produksi Modern, Operasi Manufaktur dan Jasa". Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Post a Comment

0 Comments