METODE PERAMALAN / FORECASTING | Teknik Industri

Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi kejadian dimasa yang akan datang dengan bantuan penyusunan rencana terlebih dahulu, dimana rencana ini dibuat berdasarkan kapasitas dan kemampuan permintaan/produksi yang telah dilakukan perusahaan, meliputi:

  • Apa yang dibutuhkan
  • Berapa yang dibutuhkan
  • Kapan dibutuhkan
Tujuan peramalan adalah untuk meramalkan permintaan di masa yang akan datang, sehingga diperoleh perkiraan yang mendekati keadaan yang sebenarnya.

Berdasarkan horizon waktu, maka tujuan peramalan dibagi menjadi 3, yaitu:
  1. Peramalan Jangka Panjang, berkisar 5 sampai 12 tahun, digunakan untuk perencanaan produksi dan sumber daya, peran top management amat dibutuhkan.
  2. Peramalan Jangka Menengah, berkisar bulanan atau kuartal, untuk menentukan perhitungan aliran kas dan penentuan anggaran pada perencanaan dan pengendalian produksi, peran middle management dibutuhkan.
  3. Peramalan Jangka Pendek, berkisar harian atau mingguan, untuk mengambil keputusan terkait penjadwalan tenaga kerja, mesin, bahan baku dan sumber daya produksi jangka pendek, low managment berperan.
Prinsip Peramalan
Prinsip peramalan yang perlu diperhatikan guna mendapatkan hasil peramalan yang baik, yaitu
  • Prinsip 1. Peramalan selalu mengandung kesalaha, artinya hampir tidak pernah ditemukan hasil peramalan 100% sesuai dengan kenyataan di lapangan, faktor ketidakpastian tidak bisa dihilangkan melainkan hanya bisa dikurangi.
  • Prinsip 2. Peramalan selalu memberikan informasi tentang ukuran kesalahan.
  • Prinsip 3. Peramalan untuk jangka pendek lebih akuran dibandingkan dengan peramalan jangka panjang. Karena faktor yang mempengaruhi permintaan relatif konstan sehingga kemungkinan tejadi perubahan masih minim.
  • Prinsip 4. Peramalam item yang dikelompokkan dalam famili yang lebih kecil sebagai suatu unit memberikan keakuratan lebih tinggi dibandingkan kelompok besar.
  • Prinsip 5. Peramalan permintaan biasanya lrbih disukai berdasarkan perhitungan daripada hanya berdasarkan hasil peramalan masa lalu.
Peramalan yang dilakukan untuk hasil yang baik harus memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Ketelitian. Ketelitian yang diukur dengan hasil konsistensi. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan memiliki penyimpangan yang tinggi dari kenyataan. . keakuratan hasil peramalan berperan penting dalam menyeimbangkan persediaan yang ideal.
  • Biaya. Biaya untuk mengembangkan peramlan tergantung dari metode, periode dan jumlah item yang diramalkan. Pemilihan metode peramalan harus di sesuaikan dengan trend data permintaan.
  • Respon. Hasil peramalan tidak memperlihatkan fluktuasi dan perbedaan yang relatif besar dengan kenyataan yang sebenarnya, jika terjadi maka harus diiringi dengan respon dari pengguna peramalan tersebut.
  • Kesederhanaan. Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode peramalan adalah

  1. Horizon Waktu
  2. Tingkat Ketelitian
  3. Ketersediaan Data
  4. Bentuk Pola Data
  5. Biaya
  6. Jenis dari Model
  7. Penggunaan dan Aplikasinya
Metode Peramalan.
Metode peramalan dibedakan atas beberapa aspek, apabila dilihat dari sifat penggunanya, peramalan terdiri dari 2 jenis, yaitu:

  1. Peramalan bersifat subyektif yaitu peramalan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan pengguna. Sudut pandang, sifat dan karakteristik pengguna peramalan sangat mempengaruhi baik tidaknya hasil peramalan
  2. Peramalan bersifat obyektif yaitu peramalan yang didasarkan atas data masa lalu yang dikumpulkan. Dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik perhitungan yang dilanjutkan dengan analisis hasil peramalan.
Metode peramalan berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, yaitu
Bagan Metode Peramalan
Bagan Metode Peramalan
1. Metode Kualitatif
Metode peramalan yang dalam perhitungannya tidak menggunakan perhitungan secara matematis, berdasarkan pada pertimbangan akal sehat dan pengalaman yang umumnya bersifat subyektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan dan pengalaman. Terdapat perbedaan hasil peramalan antara satu individu denganindividu lainnya. Tetapi metode kualitatif dapat juga mengikutsertakan model-model statistik sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan. Jika tidak teredianya data masa lalu misal pada produk baru yang akan dikembangkan, maka metode ini digunakan.

1.a. Teknik Survey
Teknik survey menggunakan alat berupa daftar pertanyaan yang diajukan ke sasaran pasar. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung.
1.b. Teknik Jejak Pendapat
Sebagai pelengkap data survey. Jejak pendapat dari para pakar, eksekutif atau masyarakat umum, yang bersifat pandangan secara subyektif.
1.c. Teknik Delphi
Untuk melakukan peramalan jangka panjang seperti perkembangan teknologi. Dilakukan dengan mengumpulkan pendapat para pakar, sekelompok pakar akan mengisi kuesioner dan akan disimpulkan . Hasilnya diolah menjadi kuesioner lagi untuk kelompok tersebut dan seterusnya. Teknik delphi tidak pernah sampai kepada sebuah hasil yang solid tetapi kisaran jawaban akan memberikan ide dengan derajat ketidakpastian tertentu.
1.d. Keputusan Manajemen
Sekelompok top management berkumpul dan berdiskusi mengenai isu yang terkait dab melakukan perkiraan ke depan mengenai besarnya permintaan. Sesuai digunakan pada situasi yang sulit bagi perusahaan, dimana tidak ada alternatif lain.
1.e. Metode Kelompok Terstuktur
Hampir sama dengan teknik delphi, pada teknik delphi proses pengambilan pendapat dilakukan secara interaktif, tetapi pada metode ini dilakukan pengambilan pendapat secara terpisah karna ditakutkan pendapat yang bias karna pengaruh kelompok dan pengambilan responden dikelompokkan sesuai dengan bidang keahlian.
1.f. Riset Pasar
Dilakukan dengan pengumpulan data secara sistematis dan hasilnya dianalisis sesuai dengan fakta yang berhubungan. Metode ini dilakukan oleh tenaga pemasar produk.
1.g. Analogi Historis
Dilakukan berdasrkan pertumbuhan permintaan terhadap produk baru, dan berdasrkan pola masa lalu dari produk yang dapat dianalisis secara analogi.
1.h. Kurva Siklus Daur Hidup
Peramalan yang digunakan pada produk yang memiliki daur hidup beberapa tahun. Biasanya disebut kurva “S”. Menggambarkan perintaan yang relatif rendah kemudian berkembang dengan kecepatan tertentu hingga fase kejenuhan.


2. Metode Kuantitatif
Metode peramalan yang dalam perhitungannya menggunakan perhitungan matematis.

...............................
Daftar pustaka : Sofyan, Diana K. 2013. "Perencanaan Dan Pengendalian Produksi". Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Post a Comment

0 Comments