PSIKOLOGI INDUSTRI, Pengertian, Sejarah, Pendekatan, Kajian, Wilayah Aplikasi Psikologi


Pengertian Psikologi

Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti kata). Dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental, tetapi tidak secara langsung karena sifatnya yang abstrak melainkan psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya. Psikologi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. psikologi menurut wikipedia
Psikologi Industri
Psikologi Industri

Sejarah Psikologi

Psikologi merupakan ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800-an). Tetapi orang disepanjang sejarah telah memperlihatkan masalah psikologi, seperti filosof Yunani terutama Plato dan Aristoteles, lalu St. Augustine yang dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karna perhatiannya pada instropeksi dan keingintauannya tentang fenomena psikologi. Descrates (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari seebagaimana mesin lainnya. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana dan belum menjadi ilmu pengetahuan.

Psikologi Kontemporer
Diawali pada abad ke-19, di mana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu:
a. Psikologi Fakultas
Psikologi fakultas adalah dokrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi  terkotak-kotak dalam beberapa “fakultas” yang meliputi: berfikir, merasa dan berkeinginan.
b. Psikologi Asosiasi
Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya adalah “asosiasi ide”, dimana ide masuk melalui alat indra dan diasosiasikan berdsarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras dan kedekatan.
Psikologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir tahun 1800-an sejak Wilhem Wundt mendirikan sebuah laboratorium psikologi pertama di dunia. Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi di University of Leipzig, Jerman. Maka metode ilmiah untuk lebih memahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. Pada tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
Fungsi psikologi sebagai ilmu



Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu, yaitu:
      a.      Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil penjelasan berupa bahasan yang bersifat deskriptif
      b.      Memprediksikan, yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognasa, prediksi atau estimasi.
      c.       Pengendalian, yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan atau treatment.

Pendekatan psikologi

Tingkah laku dapat didjelaskan dengan cara yang berbeda-beda, dalam psikologi setidaknya ada 5 cara pendekatan, yaitu:
Pendekatan Neurobiological
Berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi di dalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental.
Pendekatan perilaku
Menurut pendekatan ini, tingkah laku pada dasarnya adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana, dapat digambarkan dalam model S-R atau suatu kaitan Stimulus–Respon, dimana tingkah laku seperti refleks tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J. B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti Skinner dan melahirkan banyak sub-aliran.
Pendekatan kognitif
Menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi.
Pendekatan Psikoanalisa
Dikembangkan oleh Sigmund Freud, menyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sedangkan tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Bearti tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.

Kajian psikologi

Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya
Psikologi perkembangan
adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk perilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interakasi sosial dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk khas dari individu tersebut.
Psikologi Sosial
Memiliki 3 lingkup:

a. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya: studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat).
b. Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru
c. Studi tentang interaksi kelompok, misalnya: kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama, persainan, konflik.
Psikologi kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dimana berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
Psikologi kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi

Wilayah Aplikasi Psikologi

Wilayah-wilayah di mana kajian psikologi dapat diterapkan.
Psikologi Pendidikan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengolahan organisasi sekolah
Psikologi sekolah. Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi dan emosi.
Psikologi industri dan organisasi. Psikologi industri memfokuskan pada pengembangan, mengevaluasi, dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.
Psikologi kerekayasaan. Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error)
Psikologi klinis. Psikologi klinis yaitu bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mecegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.

Beberapa Kesalahan Dalam Psikologi

Psikologi bukan ilmu pengetahuan
Psikologi telah memiliki syarata untuk dapat berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan terlepas dari filsafat. Syarata ilmu pengetahuan yaitu memiliki obyek (tingkah laku), memiliki metode penelitian (sejak laboratorium Windt didirikan, psikologi telah membuktikan memiliki metode ilmiah), sistematis dan bersifat universal.
Salah penggolongan
Berbagai hal yang berkaitan dengan kepribadian sering dimasukkan ke dalam psikologi, misalnya: ramalan-ramalan seputar kepribadian (palmistry, chirologi, dll), sehingga terbentuk pandangan psikologi bukanlah ilmu pengetahuan.
Terjebak dengan kata psikotes.
Psikologi bukan hanya osikotes, melainkan inilah bagian dari psikologi yang paling populer di masyarakat. Banyak kalangan yang sinis dengan psikologi karena psikotes, bagaimana psikolog memvonis potensi seseorang dengan hanya selembar test. Tentunya masih banyak metode lain yang dapat digunakan, tetapi misal dalam sebuah lamaran pekerjaan tidak mungkin menerapkan semua metode yang dimiliki dengan waktu yang terbatas dan klien yang sangat banyak.
Psikologi melakukkan de-humanisasi
Psikologi memandang setiap individu adalah unik ,bahkan psikotes dilakukan untuk lebih memahami keunikan dari setiap individu. Justru kalangan yang menyamaratakan setiap individu secara tidak langsung memvonis manusia adalah robot (dehumanisasi) yang tidak memiliki keunikan satu sama lain.
Para psikologi bagian dari psikologi
Para psikologi walaupun terdapat nama psikologi bukanlah psikologi ataupun cabang ilmu psikologi. Para psikologi berkembang tersendiri terlepas dari psikologi. Para psikologi mempelajari semua hal yang berhubungan dengan manusia dan pikirannya, sedangkan psikologi hanya mempelajari tingkah laku manusia yang dapat diukur dan dapat dilihat (measureable dan observeble)

Baca juga :
PSIKOLOGI INDUSTRI, Analisis Jabatan. Mengapa perlu analisis jabatan?
...............................
Daftar pustaka : Waluyo, Minto. 2009. "Psikologi Teknik Industri". Yogyakarta: Graha Ilmu.

Post a Comment

0 Comments