Implementasi JIT mengharuskan adanya perubahan tanggungjawab dari masing-masing departemen atau fungsi dalam industri dengan berfokus pada perbaikan terus menerus pada aspek kualitas, biaya dan jadwal.
Edwards dalam Browne (1996) menyebutkan beberapa sasaran yang akan dicapai dari implementasi JIT, yaitu:
1. Zero Defect
Pada pendekatan JIT, krgiatan produksi diarahkan untuk mencapai keluaran tanpa cacat, selesai pada waktunya, dan dengan jumlah yang tepat sesuai dengan permintaan.
2. Zero Inventories
Dalam pandangan JIT, persediaan dipandang sebagai pemborosan, karena dianggap kurang tepat dalam perencanaan pengadaan dan ketidaksesuaian antara pemasokan dan rencana kebutuhan akan sediaan.
Dalam JIT, produksi dilaksanakan sesuai dengan permintaan yang ada sehingga volume produksi selalu sama dengan volume permintaan.
3. Zero Set-up Time and Lot Size of One
Set-up time dan set-up cost sama dengan atau mendekati nol, maka lot size disebut lot size one. Komponen (bahan) diserahkan satu demi satu sesuai waktu yang dibutuhkan.
Komponen dan subkomponen yang diperlukan selalu harus tersedia dan diserahkan ke unit perakitan sesuai jumlah yang dibutuhkan.
4. Zero Lead Time
Pemasok harus menyerahkan bahan dengan tepat waktu sehingga berakibat pada lead time yang minimal
5. Zero Parts Handling
Parts Handling adalah kegiatan memindahkan parts atau komponen dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya. Biaya memindahannya tergantung pada jarak pemindahan komponen tersebut. dalam JIT tata letak proses diubah menjadi tata letak hibrida, dimana semua alat atau mesin yang diperlukan untuk menyelesaikan satu jenis produk disatukan dalam ruangan yang sama sehingga jarak pemindahan komponen berdekatan, oleh karenanya waktu dan biaya pemindahan menjadi sangat minimal.
6. Zero Breakdown
Dengan konsep pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance), alat dan mesin akan selalu berada pada kondisi baik dan siap operasi, yang demikian akan melahirkan zero break-down atas alat-alat kerja.
Berikut fungsi manufakturing dan taggung jawab untuk implementasi JIT
1. Fungsi Penjualan, dengan tanggung jawab
- Menetapkan waktu tunggu yang cukup dan tepat untuk produksi guna mengantisipasi perubahan dalam jadwal
- Menetapkan kebutuhan-kebutuhan pelanggan
- Membangun tim kerjasama dan partisipasi total
2. Fungsi Rekayasa Desain, dengan tanggung jawab
- Menetapkan fungsi produk
- Menetapkan keandalan produk
- Mendesain produk yang meminimumkan ongkos produksi
3. Fungsi Produksi, dengan tanggung jawab
- Menetapkan kualitas produk
- Menetapkan jadwal produksi dengan menetapkan sistem tarik (pull system)
- Mengintegrasikan sistem produksi
4. Fungsi Pembelian, dengan tanggung jawab
- Menetapkan dan merekrut pemasok untuk memngikuti JIT
- Menetapkan jadwal pengiriman material
- Menetapkan sistem pembelian material
5. Fungsi Jaminan Kualitas, dengan tanggung jawab
- Memantau produksi
- Melakukan analisis kegagalan produk
- Menetapkan sistem pendidikan dan pelatihan kualitas
6. Fungsi Akuntansi
- Menetapkan prosedur akuntansi untuk mengoperasikan sistem JIT
- Menetapkan sistem yang menunjukkan komitmen
Langkah-langkah strategi implementasi JIT dalam sistem manufakturing, yaitu
- Memperoleh komitmen dari manajemen puncak.
- Membentuk komite pengarah (steering committee) implementasi JIT.
- Membangun tim kerja sama dan partisipasi total dari semua tingkatan manajemen dan karyawan untuk bekerja sama mencapai sasaran jangka panjang, seperti zero defect, zero inventory, dll
- Mendefinisikan rantai proses bernilai tambah, kemudian mendefinisikan proses kerja dengan menggunakan diagram alir proses
- Mengembangkan sistem belajar terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada perbaikan terus menerus terhadap proses, kualitas, produktivitas dan profitabilitas
- Mengidentifikasi hasil dari setiap proses
- Menetapkan sistem penjadwalan linier
- Mengembangkan sistem jaminan kualias dan produktivitas yang berfokus pada eliminasi masalah
- Mengembangkan sistem audit
Baca Juga "Pengertian JIT"
Daftar pustaka :
Gasperz, Vincent. 2005. "Total Quality Manajemen". Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin, Mahfud. 2017."Manajemen Produksi Modern, Operasi Manufaktur dan Jasa". Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bumi Aksara.
0 Comments