SIKLUS HIDUP PROYEK
Pengertian Siklus Hidup Proyek
Salah satu tanda-tanda khusus proyek menurut Subagya dalam Dannyanti (2010) : adalah waktu mulai dan selesainya sudah direncanakan. Yaitu proyek mempunyai siklus yang terjadi, siklus yang terjadi diproyek dinamakan siklus hidup proyek. Siklus hidup proyek adalah perkembangan proyek dari awal ide atau gagasan sampai proyek dinyatakan selesai dimana tiap tahapan memiliki pola tertentu. Secara garis besar tahapan siklus hidup proyek dibagi menjadi 4 tahapan, diantaranya :
1. Tahapan Konsepsi
2. Tahapan Perencanaan
3. Tahapan Eksekusi
4. Tahapan Operasi
Gambar Siklus Hidup Proyek |
Tahapan – Tahapan Siklus Hidup Proyek
1. Tahap Konsepsi
Merupakan tahapan munculnnya ide atau gagasan tentang proyek yang dimulai dari penemuan masalah. Selanjutnya masalah yang ditemukan perlu dirumuskan dengan jelas serta tujuan pemecahan masalah tersebut.
2. Tahap Perencanaan
Tahapan perencanaan meliputi:
a. Study Kelayakan
Tujuan dari tahap ini untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek lingkungan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap studi kelayakan ini adalah:
· Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang diperlakukan untuk menyelesaikan proyek tersebut
· Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan, baik manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun manfaat tidak langsung (fungsi sosial)
· Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun finansial
· Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut dilaksanakan.
b. Tahap Penjelasan
Tujuan dari tahap penjelasan adalah untuk memungkinkan pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan, sehingga konsultan perencana dapat secara tepat menafsirkan keinginan pemilik proyek dan membuat taksiran biaya yang diperlukan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahan ini, yaitu:
· Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli
· Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan, merencana rancangan, taksiran biaya, dan persyaratan mutu
· Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu, taksiran biaya dan implimekasinya, serta rencana pelaksanaan
· Mempersiapkan sketsa dengan skala tertentu yang menggambarkan denah dan batas-batas proyek.
c. Tahap Desain/Perancangan
Tahap perancangan meliputi dua tahap, yaitu tahap Pra-Desain (Premiminary Design) dan tahap Pengembangan Desain (Development Design) / Detail Desain (Detail Design).
· Tahap Pra-Desain (Premiminary Design)
Yang mencakup tahap ini yaitu kriteria desain, skematik desain, proses diagram blok plan, rencana tapak, potongan, denah, gambar situasi/site plan, tata ruang, estimasi biaya.
· Tahap Pengembangan Desain (Development Design)
Merupakan tahap pengembangan dari Pra-Desain yang sudah dibuat dan perhitungan-perhitungan yang lebih detail. Pada tahap ini meliputi:
- Perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non struktural) secara terperinci
- Gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur, mekanikal, dll)
- Outline spesification (garis besar)
- Estimasi biaya untuk konstruksi secara terperinci.
Baca juga : Material Fasad Untuk Rumah
d. Desain Akhir dan Penyiapan Dokumen Pelaksanaan (Final Design and Conctruction Documen)
Merupakan tahap akhir dari perencanaan dan persiapan untuk tahap pelelangan, mencakup:
- Gambar-gambar detail, untuk seluruh bagian pekerjaan
- Detail spesifikasi
- Bill Of Quantity (daftar volume)
- Estimasi biaya konstruksi (secara terperinci)
- Syarat-syarat umum administrasi dan peraturan umum (dokumen lelang)
e. Tahap pengadaan/Lelang
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang melaksanakan konstruksi dilapangan.
3. Tahap Eksekusi/Pelaksanaan
Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh Konsultan Perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional dilapangan.
Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi:
a. Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
b. Perencanaan dan pengendalian organisasi
c. Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja
d. Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material
Sedangkan koordinasi seluruh operasi dilapangan meliputi:
Sedangkan koordinasi seluruh operasi dilapangan meliputi:
a. Mengkoordinasi seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk bangunan sementara maupun bangunan permanen, serta semua fasilitas dan perlengkapan yang terpasang
b. Mengkoordinasi para Sub-Kontraktor
c. Penyediaan umum
Pada pekerjaan konstruksi, ada 4 target yang harus dicapai oleh kontraktor, diantaranya :
a. Selesai dengan mutu/kualitas paling tidak sama dengan yang ditentukan dalam perencanaan
b. Selesai dengan waktu lebih atau sama dengan waktu perencanaan
c. Selesai dengan biaya paling tidak sama dengan biaya yang direncanakan
d. Selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial, fisik, dan administratif).
4. Tahap Operasi
Tahap ini merupakan proses serah terima proyek dari kontraktor kepada pemilik proyek, dan ini menjadi akhir dari dari proses pelaksanaan. Pemilik proyek bisa mengoperasikan sesuai dengan tujuan yang telah dibuat.
Terima Kasih, Semoga Bermanfaat
"Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Belajar"
Baca juga Pengertian Time Study, Rumus Basic Time, Rumus Ttandart Time
Baca Juga Ilmu Ukur Tanah (IUT), Cara membuat Polygon
"Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Belajar"
Baca juga Pengertian Time Study, Rumus Basic Time, Rumus Ttandart Time
Baca Juga Ilmu Ukur Tanah (IUT), Cara membuat Polygon
2 Comments