Pengertian Time Study
Time Study adalah teknik pengukuran pekerjaan dengan cara pengumpulan data berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Metode Time Study digunakan untuk menghitung nilai standard time suatu pekerjaan (Pawiro, 2015).
Menurut Trisiany dan Halim (2006) kegunaan utama dari time study adalah menghasilkan waktu standar suatu pekerjaan dengan kondisi tertentu, sehingga setelah itu dapat dihitung produktivitasnya. Tahap-tahap dalam menentukan standard time yaitu :
1. Mengukur basic time, untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas pekerjaan.
2. Menentukan rate, untuk memberi bobot pekerjaan yang diteliti.
3. Menghitung standard time.
Pengertian Rate
Menurut Ervianto (2004), pada umumnya penelitian dilakukan berdasarkan angka 100, yang memberikan informasi bahwa kinerja yang terjadi dalam keadaan normal. Berikut adalah kriteria yang dapat memudahkan pengamat untuk menentukan rate terhadap pekerjaan yang diamati.
Rate
|
Deskripsi
|
0
|
Tidak ada aktivitas
|
50
|
Sangat lambat, tidak memiliki keahlian, tidak termotivasi
|
75
|
Tidak cepat, kemampuan rata-rata, tidak tertarik
|
100
|
Cepat, kemampuan yang kualifikasi, termotivasi
|
125
|
Sangat cepat, kemampuan tinggi, termotivasi dengan baik
|
150
|
Sangat cepat, sangat berusaha dan konsentrasi
|
Sumber: Improving Site Productivity in The Construction Industry, Alan Heap, 1987 dalam Penelitian Pawiro (2015)
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi waktu dalam proses pengamatan yang tidak perlu menggunakan rate adalah:
1. Kualitas dari alat yang digunakan.
2. Jenis dan kualitas material yang digunakan.
3. Kondisi saat bekerja; periode pembelajaran yang dibutuhkan sebelum tugas menjadi tidak asing.
4. Gangguan pada persediaan material.
5. Kualitas dari gambar.
6. Pengawasan.
7. Spesifikasi kualitas.
Faktor-faktor tersebut sulit untuk ditaksir dan pengambilan jumlah observasi yang besar akan memberikan sampel yang baik.
Pengertian Standard Time dan Rumus Standart Time
Standard time adalah “waktu seharusnya” yang dapat dicapai oleh tenaga ahli yang bekerja dengan standard rating untuk menyelesaikan suatu pekerjaan (Pawiro, 2015). Pengertian lain standard time adalah suatu pengukuran pekerjaan dengan mengukur durasi proses pekerjaan suatu pekerjaan konstruksi. Yang nilainya berbeda karena perbedaan kemampuan tenaga kerja, kondisi lapangan, dan kondisi manajemen.
Berdasarkan
penjelasan di atas, maka rumus untuk menghitung nilai standard time adalah:
Berikut merupakan langkah-langkah perhitungan untuk
memperoleh standard time dengan cara time study sehingga didapat nilai
produktivitas (Pramudiyanto dkk, 2018).
1. Mencatat waktu setiap kali pengamatan elemen-elemen
pekerjaan dilapangan dan kemudian dimasukan dalam lembar time study untuk
memperoleh nilai basic time dari tiap pengamatan setiap elemen pekerjaan. Nilai
basic time adalah nilai manhour untuk 1 volume pekerjaan.
2. Nilai basic time dari tiap pengamatan elemen-elemen
pekerjaan kemudian dijumlah dan dirata-rata untuk memperoleh average basic
time.
3. Nilai average basic time kemudian dihitung dengan
memperhatikan waktu contingency dan relaxation untuk memperoleh nilai standard
time dari tiap elemen pekerjaan.
4. Setelah itu dihitung total standard time dari tiap elemen
pekerjaan dengan cara mengalikan nilai standard time elemen pekerjaan dengan
volume perolehan untuk elemen pekerjaan tersebut (volume) perolehan dan total
standard time haruslah berasal dari 1 kali pengamatan dalam waktu
tertentu.
5. Membandingkan volume total perolehan pekerjaan dengan
total standard time untuk memperoleh nilai produktivitas suatu pekerjaan.
Standard Time = Basic Time + Relaxation Allowances + Contigency Allowences
Pengertian Basic Time dan Rumus Basic Time
Basic time dilakukan bertujuan untuk mengukur atau mencatat waktu yang diperlukan dalam suatu aktivitas pekerjaan konstruksi. Pengukuran basic time dilakukan dengan menggunakan alat bantu stopwatch. Setiap pekerjaan yang berlangsung pada saat pengamatan diukur waktu pengerjaannya dan dicatat.
Menurut Ervianto (2004) untuk menyelesaikan suatu aktivitas dengan rating standard. Nilai basic time diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
Keterbatasan Time Study
Dalam metode time study terdapat beberapa keterbatasan yaitu:
1. Data yang terpercaya hanya dapat diperoleh dari pengamat yang berpengalaman.
2. Jumlah pekerja yang dipelajari oleh satu pengamat dibatasi jumlahnya (maksimal 5 untuk praktisi yang berpengalaman).
3. Ketika jeda aktivitas tidak teridentifikasi dengan jelas, akan terjadi kerancuan mengenai kapan suatu aktivitas dimulai dan kapan aktivitas lainnya dimulai.
4. Datanya tidak dapat dikumpulkan dengan cepat, khususnya dalam teknik sipil, dimana variabel lapangan menyulitkan interpretasi dari informasi seperti relaksasi dan kelonggaran untuk beberapa kemungkinan yang sering dibutuhkan jauh melebihi standard time yang dibutuhkan.
Sumber: Sandi, C. H., & Cahyono, N. (2019). Analisis Produktvitas Pekerja Dengan Metode Time Study Pada Pekerjaan Kolom (Studi Kasus: Proyek Rehabilitas Pasar Johar Kota Semarang)
0 Comments