JENIS PEMIMPIN
Pemimpin adalah seseorang yang menggunakan wewenangnya guna mengarahkan setiap orang yang dipimpinnya untuk melakukan suatu pekerjaaan dalam mencapai tujuan bersama yang diinginkan. Pemimpin bekerja dan melayani di dalam suatu organisasi atau negara. Pemimpin yang bertanggung jawab atas kegagalan atau keberhasilan pencapaian suatu tujuan organisasi/negara; serta bertanggung jawab atas kelangsungan hidup organisasi/negara di masa mendatang.
a. Pemimpin Formal adalah seseorang yang diberi amanat dan kepercayaan oleh suatu organisasi formal untuk menjadi pemimpin dalam struktur organisasi, yang pengangkatannya didasarkan surat keputusan, dan diberikan segala bentuk hak dan kewajibannya guna mendukung dalam penyelesaian pekerjaan dan pencapaian tujuan organisasi.
Pemimpin formal dapat dibedakan lagi menjadi dua bentuk, yaitu: pemimpin formal untuk organisasi berbasis profit dan organisasi berbasis non-profit (nirlaba). Kedua jenis pemimpin yang disebutkan diatas tersebut tetap didukung oleh keabsahan (legitimasi) pengangkatannya dari suatu organisasi formal, yaitu berupa surat keputusan. Pemimpin formal yang bekerja dan berada di organisasi berbasis profit, maka pemimpin tersebut akan mengarahkan sumber daya organisasi untuk mengejar keuntungan. Sementara pemimpin formal yang bekerja dan berada di organisasi berbasis nirlaba, maka pemimpin tersebut akan mengarahkan sumber daya organisasi untuk mencari dana yang sebanyak-banyaknya guna mendukung kegiatan organisasi dalam memberikan jasa/pelayanan dan kepuasan kepada banyak orang.
b. Pemimpin Informal adalah seseorang yang menjadi pemimpin tanpa diangkat secara formal dan tanpa didukung oleh surat keputusan dari suatu organisasi formal. Pemimpin jenis ini dipercayai untuk menjadi pemimpin karena memiliki sejumlah keterampilan dan kecerdasan yang baik, keteladanannya, ke-tokohannya, atau jasanya, sehingga menunjukkan pengaruh yang besar dan rasa hormat dari suatu kelompok atau masyarakat. Pemimpin ini diangkat dan ditunjuk oleh masyarakat dan masa kepemimpinannya tidak dibatasi oleh waktu.
Selain kedua jenis pemimpin yang dibahas diatas, pemimpin juga dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, yaitu:
a) Berdasarkan level atau tingkatan dalam struktur organisasi, maka pemimpin dapat dikelompokkan dalam tiga bentuk, yaitu: Pemimpin tertinggi, Pemimpin tingkat menengah, dan Pemimpin tingkat bawah.
b) Berdasarkan dari jangkauan daerah yang dipimpinnya, maka pemimpin dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk, yaitu: Pemimpin Internasional (tingkat Dunia), Pemimpin Regional (tingkat antar Benua), Pemimpin Nasional (Negara), Pemimpin Daerah (tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota), Pemimpin Lokal (tingkat Kecamatan, Kelurahan, Desa dan Lingkungan).
c) Berdasarkan bidang yang ditekuni, maka pemimpin dapat diklasi? kasi dalam beberapa bagian, yaitu: Pemimpin bidang Politik, Pemimpin bidang Pendidikan, Pemimpin bidang Kebudayaan, Pemimpin bidang Sosial, Pemimpin bidang Ekonomi, Pemimpin bidang Agama, Pemimpin bidang Pertanian, Pemimpin bidang Hukum.
d) Berdasarkan sifat dan gaya kepribadian dari seorang pemimpin, maka pemimpin dapat diklasifikasi dalam beberapa bagian, yaitu: Pemimpin Kharismatis, Pemimpin Demokratis, Pemimpin Otokratis, Pemimpin Paternalistis, dan Pemimpin Militeristis.
e) Berdasarkan proses pengangkatan pemimpin itu sendiri, maka pemimpin dapat dibedakan atas dua bentuk, yaitu: Pemimpin yang dipilih (didukung, dipilih dan diangkat sebagai pemimpin), Pemimpin yang tidak dipilih (menjadi pemimpin karena faktor tertentu).
KETERAMPILAN BAGI PEMIMPIN
Ada 3 (tiga) keterampilan yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu:
1. Keterampilan Teknis (technical skill), yaitu keterampilan yang mengacu pada pengetahuan dan keterampilan seseorang dalam salah satu jenis proses atau teknik. Contohnya adalah keterampilan yang dimiliki para akuntan, insinyur, mengoperasikan komputer, dan lain sebagainya. Keterampilan ini tidak selalu digunakan oleh seorang pemimpin dalam kesehariannya melaksanakan pekerjaan, sebab ada khusus karyawan yang bertugas untuk melaksanakan pekerjaan yang bersifat teknis, seperti mengoperasikan komputer, membuat laporan keuangan, membuat design, membuat program akuntansi, dan lain sebaginya.
2. Keterampilan Manusiawi (human skill) adalah kemampuan bekerja secara efektif dengan orang-orang dan membina kerja tim. Keterampilan ini berkaitan dengan emosional seorang pemimpin, artinya bagaimana seorang pemimpin dapat bekerja sama baik dengan karyawan dan rekan kerja lainnya. Keterampilan manusiawi dapat menghasilkan nilai-nilai kepribadian yang positif dari seorang pemimpin, misalnya kejujuran, kepedulian, keteladan, ketegasan, mampu memotivasi, percaya diri, komunikatif, dan mampu menciptakan kehidupan organisasi yang lebih baik.
3. Keterampilan Konseptual (conceptual skill) adalah kemampuan untuk berpikir dalam kaitannya dengan model, kerangka, hubungan yang luas, seperti rencana jangka panjang. Dengan keterampilan konseptual, pemimpin akan mampu memikirkan visi dan tujuan perkembangan organisasi di masa mendatang, menjalin kerja sama yang baik dengan rekan kerja dari luar organisasi untuk mewujudkan visi dan tujuan tersebut. Keterampilan ini akan membantu pemimpin dalam melakukan perencanaan strategis sehingga meminimalkan kegagalan yang akan mungkin terjadi.
Terry (2002) dalam bukunya mengelompokkan keahlian-keahlian bagi para pemimpin ke dalam enam kategori, berdasarkan enam sekolah pemikiran kepemimpinan dan Roda Tindakan
Selain keterampilan teknis, manusiawi dan konseptual, Griffinn (2004) juga menambah keterampilan manajerial yang paling utama, yaitu:
a. Keterampilan diagnostik, yaitu kemampuan manajerial untuk memvisualisasikan jawaban yang paling sesuai untuk situasi tertentu. Seorang pemimpin dapat mendiagnosis dan menganalisis suatu masalah dalam organisasi dengan mempelajari gejala-gejalanya dan mengembangkan suatu solusi;
b. Keterampilan komunikasi, yaitu kemampuan manajerial untuk
mengirimkan ide dan informasi secara efektif kepada orang lain maupun untuk menerima ide dan informasi secara efektif dari orang lain;
c. Keterampilan pengambilan keputusan, yaitu kemampuan manajerial untuk mengenali dan mendefinisikan masalah dan kesempatan untuk memperbaikinya dan kemudian memilih suatu tindakan yang sesuai untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan kesempatan;
d. Keterampilan manajemen waktu, yaitu kemampuan manajerial untuk memprioritaskan pekerjaan, untuk bekerja secara efisien, dan untuk mendelegasikan secara tepat.
Setiap pemimpin untuk senantiasa melakukan upaya untuk membangun kepemimpinannya secara efektif, dengan cara meningkatkan keterampilan, sehingga dapat mendukung dalam menjalankan peran kepemimpinannya, yang akhirnya akan memberikan perhatian penuh kepada kemajuan organisasi yang dipimpinnya, serta meningkatkan kualitas dan kesejahteraan kepada setiap orang yang dipimpinnya. Upaya untuk membangun kepemimpinan yang bermakna dan efektif dapat dimulai dari diri sendiri, dengan menyadari bahwa pemimpin tersebut diangkat dan hadir untuk melayani orang-orang yang dipimpinnya. Untuk menjadi pemimpin yang hebat dan sukses harus memiliki keterampilan, kreatif dan mau melayani.
Daftar pustaka : Tambunan, Toman S. 2015. “Pemimpin dan Kepemimpinan“. Yogyakarta: Graha Ilmu.
0 Comments