PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan salah satu topik paling populer yang banyak menarik perhatian orang untuk dibahas dan diteliti. Cara terbaik untuk memahami konsep kepemimpinan yang begitu kompleks, dimana melibatkan pemimpin itu sendiri, para pengikutnya serta situasi, adalah dengan melihat cara kepemimpinan didefinisikan. Untuk mendefinisikan kepemimpinan, banyak penekanan pengertian yang berbeda-beda diberikan oleh para ahli tentang kepemimpinan, namun secara substansi terdapat kesamaan. Para peneliti mendefinisikan kepemimpinan berdasarkan perilaku, pengaruh, peran, karakteristik dari pemimpin itu sendiri. Apa itu Kepemimpinan? |
Berikut beberapa definisi kepemimpinan, yaitu:
Menurut Stephen P . Robbins (2005):
“kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi kelompok menuju tercapainya sasaran”.
Sedangkan Ricky W. Griffin (2004):
“kepemimpinan adalah penggunaan pengaruh tanpa paksaan untuk membentuk tujuan-tujuan grup atau organisasi, memotivasi perilaku ke arah tujuan tersebut dan membantu mendefinisikan kultur grup atau organisasi”.
George R Terry (2005):
“kepemimpinan sebagai kemampuan seseorang atau pemimpin, untuk mempengaruhi perilaku orang lain menurut keinginan-keinginannya dalam suatu keadaan tertentu”.
Charles J. Keating (1986):
“kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama”.
Richard L. Daft (2007):
“kepemimpinan merupakan penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk tujuan organisasi”.
John R. Schermerhorn (1997):
“kepemimpinan merupakan proses memberikan inspirasi orang lain untuk bekerja keras guna menyelesaikan tugas-tugas yang penting”.
John Adair (2007):
“kepemimpinan adalah seni memengaruhi sekelompok orang untuk mengikuti suatu alur kegiatan: seni mengendalikan mereka, mengarahkan mereka dan membuat mereka mengeluarkan potensi terbaik”.
Robert W. Terry (2002)
“kepemimpinan merupakan suatu interaksi antar anggota suatu kelompok. Kepemimpinan terjadi ketika anggota suatu kelompok memodifikasi motivasi atau kompetensi anggota-anggota lain dalam kelompok tersebut”.
James A.F Stoner (1986):
“kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan de ngan tugas dari anggota kelompok”.
Murdick, Ross, Clagget (1997):
“kepemimpinan berarti memberikan nilai-nilai dan fokus untuk bertindak bagi anggota-anggota lainnya dari suatu kelompok. Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi oranglain agar bertindak sedemikian rupa, hingga dapat mencapai sasaran-sasaran tertentu”.
Yukl (2009):
“kepemimpinan sebagai proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama”.
Blanchard dan Ridge (2010):
“kepemimpinan adalah sebuah kemitraan, salah satu yang melibatkan mutual trust dan rasa hormat diantara dua orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama”.
Hughes, Ginnett dan Curphy (2012):
“kepemimpinan sebagai proses memengaruhi sebuah kelompok yang terorganisasi untuk mencapai tujuan kelompok”.
Davis dan Newstrom (1991):
“kepemimpinan adalah proses mendorong dan membantu orang lain untuk bekerja dengan antusias mencapai tujuan”.
Northouse (2013):
“kepemimpinan adalah proses di mana memengaruhi sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama”.
Jadi kepemimpinan yaitu seseorang yang menduduki posisi formal dalam suatu organisasi atau negara; memiliki peran, tanggung jawab dan kewenangan (kekuasaan) terhadap organisasi atau negara yang dipimpinnya; serta mengarahkan sumber daya-sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.Dalam mencapai tujuan, pemimpin harus bekerjasama dengan para bawahannya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya menghasilkan (produksi), baik itu dalam bentuk barang atau jasa. Di dalam memimpin organisasi atau negara, pemimpin harus bekerjasama dengan siapa saja, baik itu orang dari di dalam ataupun di luar organisasi/negara, yang dapat membantu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi/ negara yang dipimpinnya. Berhasil atau gagalnya suatu organisasi, ditentukan oleh kemampuan pemimpinnya untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi yang dipimpinnya.
Gaya-Gaya Kepemimpinan |
GAYA–GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya pemimpin adalah pola-pola perilaku konsisten yang mereka terapkan dalam bekerja dengan dan melalui orang lain. Pola-pola itu timbul pada diri orang-orang pada waktu mereka mulai memberikan tanggapan dengan cara yang sama dalam kondisi yang serupa, pola itu membentuk kebiasaan tindakan yang setidaknya dapat diperkirakan bagi mereka yang bekerja dengan orang-orang itu (Hersey dan Blanchard, 1991).Ada beberapa gaya kepemimpinan yang dikenal secara umum, yaitu:
- Otokratis/Diktatorial (autocratic),
- Militeristis (militerisme),
- Paternalistik,
- Partisipatif (participatice),
- Laissez Faire,
- Bebas-Kendali (free-rein),
- Karismatis (charismatic),
- Demokratis (democratic).
- Kepemimpinan Otokratis/Diktatorial (autocratic leadership)
- Kepemimpinan Militeristis (militerisme leadership)
- Kepemimpinan Paternalistik (paternalistic leadership)
- Kepemimpinan Partisipatif (participatice leadership)
- Kepemimpinan (Laissez Faire)
- Kepemimpinan Bebas-Kendali (free-rein leadership)
- Kepemimpinan Karismatis (charismatic leadership)
- Kepemimpinan Demokratis (democratic leadership)
GAYA KEPEMIMPINAN BARU
- Kepemimpinan Transformasional (transformasional leadership)
- Kepemimpinan Transaksional (transaksional leadership)
- Kepemimpinan Autentik (authentic leadership)
Pertama, pemahaman diri, yang merujuk pada pemikiran pribadi tentang pemimpin, sehingga dapat dipahami kekuatan dan kelemahan daripada pemimpin, serta dampak yang pemimpin miliki bagi orang lain.
Kedua, perspektif moral yang digunakan, merujuk pada proses pengaturam diri di mana individu menggunakan standar dan nilai moral internal mereka untuk memandu perilaku mereka.
Ketiga, pengolahan yang seimbang yang juga merupakan perilaku yang mengatur diri sendiri, dimana merujuk pada kemampuan individu untuk menganalisis informasi secara objektif dan mempelajari pendapat orang lain sebelum membuat keputusan.
Keempat, transparansi hubungan, yang merujuk pada sikap terbuka dan jujur dalam menampilkan diri sendiri kepada orang lain.
Baca Juga:
– Jenis dan Keterampilan Pemimpin
– Apakah Pemimpin Itu?
Daftar pustaka : Tambunan, Toman S. 2015. “Pemimpin dan Kepemimpinan“. Yogyakarta: Graha Ilmu.
0 Comments