Pengertian Jishu Hozen
Jishu Hozen adalah bentuk-bentuk aktivitas dari operator dalam hal perawatan kegiatan permesinan/peralatan, termasuk pembersihan, pelumasan, pengencangan, inspeksi untuk meningkatkan produktivitas.
Jishu Hozen merupakan suatu bentuk model sikap/prilaku seorang operator dalam melakukan kegiatan perawatan sehingga peralatan yang mereka operasikan mempunyai standard performansi yang tinggi. Pertama kalinya diperkenalkan oleh Mr. Sueo Yamaguchi (TPM Club India dan TPM Konsultan)
Tujuan Jishu Hozen
Budaya kerja ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas operator dalam memelihara (maintenance) peralatan dan tempat kerja serta kenyamanan aktivitas kerja untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja baik peralatan maupun tenaga kerjanya/operatornya sendiri.
Metodologi
Jishu Hozen terbagi menjadi tujuh tahapan, antara lain :
1. Melakukan pembersihan dan inspeksi
Operator meningkatkan kepekaan terhadap peralatan melalui tindakan pembersihan. Pembersihan dan pengecekan merupakan titik awal yang krusial pada aktivitas Jishu Hozen.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembersihan dan pengecekan.
Operator meningkatkan kepekaan terhadap peralatan melalui tindakan pembersihan. Pembersihan dan pengecekan merupakan titik awal yang krusial pada aktivitas Jishu Hozen.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembersihan dan pengecekan.
- pembersihan hakikatnya pengecekan
- pengecekan merupakan upaya identifikasi masalah
- masalah untuk dicarikan solusi dan upaya melakukan peningkatan inspeksi
2. Mengurangi/memilah sumber daya yang tidak terpakai dan area kerja yang tidak digunakan
Langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tahapan ini adalah
Langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tahapan ini adalah
- mengeliminasi sumber kotoran, debu dan minyak
- menyediakan tempat untuk barang kotor
- menyediakan tempat tersendiri sebagai akses pembersihan, lubrikasi, pengencangan dan inspeksi
3. Mengembangkan standardisasi pembersihan, inspeksi dan pelumasan
Standard yang dibuat seharusnya mengikuti tiga kriteria yang akan diobservasi
4. Melakukan pelatihan inspeksi keseluruhan dan mengembangkan prosedur inspeksi
Tiga tahapan yang pertama dari Jishu Hozen diharapkan membuat operator menjadi lebih familiar terhadap peralatan mereka masing-masing. Dengan langkah ini pencegahan terhadap kerusakan dan kontrol pada peralatan bisa secara efektif dilakukkan.
Pada tahap inspeksi umum (tahap 4), operator belajar mengenai hal teknis dalam trouble shooting peralatan. Langkah ini sangat membantu dalam memahami peralatan untuk menghasilkan performansi peralatan yang tinggi.
Aktivitas kunci pada tahap 4 adalah
Pada tahapan tersebut seluruh proses inspeksi diformalkan dengan menggabungkan standard sementara yang sebelumya sudah dilakukan dengan item pada peralatan yang akan dilakukan pengecekan pada inspeksi rutin. Seluruh item inspeksi masing-masing area dibuatkan dalam bentuk list. Salah satu dari item tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan inspeksi otomatis sedangkan yang lainnya dibuthkan inspeksi memalui kegiatan perawatan.
Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan adalahm
Tahap ini standard dan tata kelola tempat kerja dibuat termasuk didalamnya adalah area untuk melakukan kegiatan pembersihan, inspeksi, lubrikasi sudah dipertimbangkan
7. Melakukan kegiatan perawatan secara berkelanjutan dan meningkatkan kualitas kegiatan perawatan
Implementasi Jishu Hozen mulai tahap satu sampai dengan 6, masing-masing tahapan memiliki penekanan aktivitas dan tujuan yang berbeda, hal ini dimaksudkan agar mampu mengembangkan pemahaman yang pada akhirnya akan memberikan konstribusi hasil yang baik pada perubahan perbaikan peralatan, operator dan tempat kerja.
Standard yang dibuat seharusnya mengikuti tiga kriteria yang akan diobservasi
- orang atau operator melakukan pembersihan san pelumasan dan memahami tentang tugas-tugas tersebut
- waktu yang diperlukan untuk pembersihan dan pelumasan termasuk didalamnya adalah jadwal harian
- operator harus mampu mengukur waktu yang diperlukan untuk tiap-tiap pekerjaan / aktivitas berikut dengan peralatan pemeliharaannya untuk melakukan CLRI (Cleaning, Lubrication, Retightening, Inspection).
4. Melakukan pelatihan inspeksi keseluruhan dan mengembangkan prosedur inspeksi
Tiga tahapan yang pertama dari Jishu Hozen diharapkan membuat operator menjadi lebih familiar terhadap peralatan mereka masing-masing. Dengan langkah ini pencegahan terhadap kerusakan dan kontrol pada peralatan bisa secara efektif dilakukkan.
Pada tahap inspeksi umum (tahap 4), operator belajar mengenai hal teknis dalam trouble shooting peralatan. Langkah ini sangat membantu dalam memahami peralatan untuk menghasilkan performansi peralatan yang tinggi.
Aktivitas kunci pada tahap 4 adalah
- mempelajari struktur, mekanisme dan fungsi peralatan
- pemahaman dan pengaktualiasasian inspeksi peralatan
- mengoreksi masalah baru hasil temuan
Pada tahapan tersebut seluruh proses inspeksi diformalkan dengan menggabungkan standard sementara yang sebelumya sudah dilakukan dengan item pada peralatan yang akan dilakukan pengecekan pada inspeksi rutin. Seluruh item inspeksi masing-masing area dibuatkan dalam bentuk list. Salah satu dari item tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan inspeksi otomatis sedangkan yang lainnya dibuthkan inspeksi memalui kegiatan perawatan.
Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan adalahm
- mereview metode dan waktu standart untuk kegiatan pembersihan, inspeksi dan pelumasan.
- mengkonsultasikan bagian pemeliharaan tentang hal yang bersifat fatal atau spesifik
- melakukanpengecekan apakah kegiatan inspeksi dapat dilakukan dengan bentuk penjadwalan dan minimasi alokasi waktu
Tahap ini standard dan tata kelola tempat kerja dibuat termasuk didalamnya adalah area untuk melakukan kegiatan pembersihan, inspeksi, lubrikasi sudah dipertimbangkan
7. Melakukan kegiatan perawatan secara berkelanjutan dan meningkatkan kualitas kegiatan perawatan
Implementasi Jishu Hozen mulai tahap satu sampai dengan 6, masing-masing tahapan memiliki penekanan aktivitas dan tujuan yang berbeda, hal ini dimaksudkan agar mampu mengembangkan pemahaman yang pada akhirnya akan memberikan konstribusi hasil yang baik pada perubahan perbaikan peralatan, operator dan tempat kerja.
Baca: EFISIENSI PERAWATAN
Sehingga diharapkan melalui program Jishu Hozen, seorang operator akan mendapatan kompetensi dalam:
- kemampuan mendeteksi, korektif, dan preventif peralatan yang tidak normal agar dapat diperbaiki
- kemampuan dalam memahami fungsi peralatan dan mekanisme
- kemampuan mendeteksi penyebab ketidaknormalan
- kemmapuan memahami hubungan antara peralatan dan kualitas
- kemampuan memprediksi masalah kualitas dan medekteksi penyebab kualitas
Daftar Pustaka:
Ansori,N & Mustajib, M. 2013. Sistem Perawatan Terpadu (Integrate Maintenance System). Graha Ilmu: Yogyakarta.
0 Comments