ERGONOMI adalah | Pengertian Ergonomi

PENGERTIAN ERGONOMI
ergonomi
ergonomi


Beberapa pendapat tentang ergonomi menurut Nurmianto, istilah ergonomi mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan dengannya mulai telah bermunculan beberapa tahun sebelumnya.
C.T Thackrah, England, 1831. Thackrah adalah seorang dokter dari Inggris yang meneruskan pekerjaan dari seorang Italia bernama Ramazzini. Pada saat itu Thackrah mengamati sorang penjahit yang bekerja dengan posisi dan dimensi kursi meja yang kurang sesuai secara antropometri, serta pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga mengakibatkan membungkuknya badan dan iritasi penglihatan.
F.W. Taylor, USA, 1898. Ia adalah seorang insinyur Amerika yang menerapkan metode ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan. Beberapa metodenya merupakan konsep ergonomic dan manajemen modern.
F.B. Gilbreth, USA, 1911. Gilbreth mengamati dan mengoptimasi metode kerja dalam hal ini lebih mendetail dalam analisa gerakan. Ia menunjukkan bagaimana postur membungkuk dapat diatasi dengan mendesain suatu sistem meja yang dapat diatur naik-turun.

Baca: PROSPEK KERJA TEKNIK INDUSTRI | Lulusan Teknik Industri Kerja Apa? 
Industrial Fatigue Research Body, England, 1918. Badan ini didirikan sebagai penyelesaian masalah yang terjadi di pabrik amunisi pada Perang Dunia Pertama. Mereka menunjukkan bagaimana output setiap harinya meningkat dengan jam kerja yang per-harinya menurun. Disamping itu mereka juga mengamati waktu siklus yang optimum untuk sistem kerja berulang dan menyarankan adanya variasi dan rotasi pekerjaan.
E. Mayo dan teman-temannya, USA 1933. Ia adalah seorang warga Negara Australia, memulai beberapa studinya di suatu Perusahaan Listrik yaitu Western Electric Company, Hawthorne, Chicago. Tujuannya adalah mengkuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti misalnya pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.

Pembentukan Kelompok Ergonomi. Pembentukan masyarakat peneliti ergonomic (The Ergonomics Research Society) di England pada tahun 1949 melibatkan beberapa profesional yang telah banyak berkecimpung dalam bidang ini. Hal ini menghasilkan jurnal (majalah ilmiah) pertama dalam bidang Ergonomi pada November 1957. Perkumpulan Ergonomi Internasional (The International Ergonomics Association) terbentuk pada tahun 1957, dan The Human Factors Society di Amerika pada tahun yang sama. Disamping itu patut diketahui bahwa Konferensi Ergonomi Australia yang pertama diselenggarakan pada tahun 1964, dan hal ini mencetuskan terbentuknya masyarakat Ergonomi Australia dan New Zealand (The Ergonomics Society of Australia and New Zealand). 



Di dalam perancangan alat, perhatian utama ergonomi adalah pada efisiensi yang diukur berdasarkan pada kecepatan dan ketelitian performance manusia dalam penggunaan alat. Menurut Sutalaksana (1979), egonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman. Contoh tempat kerja secara ergonomi yang meliputi kusi, meja, sikap duduk dan penempatan komputer, seperti Gambar berikut:

TEMPAT KERJA ERGONOMI
TEMPAT KERJA ERGONOMI
Ergonomi dapat berperan pula sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi, misalnya: penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja, meningkatkan variasi pekerjaan. Ergonomi dapat pula berperan sebagai desain perangkat lunak karena dengan semakin banyaknya pekerjaan yang berkaitan dengan komputer. Ergonomi berkenaan berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia ditempat kerja, di rumah, dan di tempat rekreasi.

Baca: Studi Kelayakan Usaha: Tahapan Studi Kelayakan Usaha
Ergonomi disebut juga sebagai Human Factors. Ergonomi juga digunakan oleh beberapa ahli pada bidangnya misalnya: ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri. Berdasarkan dari pengertian di atas maka dapat mulai dibayangkan, mengapa ergonomi sangat penting. Ergonomi tidak terbatas hanya pada rancangan kursi yang baik atau meja yang ergonomis saja, melainkan jauh lebih luas, yakni merancang metode, alat dan sistem kerja sesuai dengan manusianya (pekerja) atau dikenal dengan istilah Human Centered Design. Hal yang paling unik dari ergonomi itu sendiri adalah perhatian yang sangat besar yang diberikan untuk manusia. Manusia merupakan mahluk yang sangat kompleks. Banyaknya faktor-faktor luar yang saling berinteraksi akan mempengaruhi kinerja manusia baik sebagai individu maupun kelompok. Segala faktor-faktor luar, beban pekerjaan, dan kapasitas manusia yang ia miliki itulah yang dipelajari secara mendalam dalam ilmu ergonomi.



Baca: Tujuan Ergonomi
Ergonomi secara umum dibagi menjadi dua cabang ilmu penting yakni, ergonomi mikro dan ergonomi makro. Perbedaannya adalah sebagai berikut:
1) Ergonomi Mikro, merupakan keilmuan ergonomi yang kita kenal banyak sekarang. Jika anda pernah mempelajari ergonomi dan mendengar istilah-istilah seperti fisiologi kerja, biomekanika kerja, lingkungan fisik, antropometri, persentil, waktu baku dan lain-lain, hal-hal tersebut merupakan keilmuan dalam lingkup ergonomi mikro. Secara umum, ergonomi mikro merupakan keilmuan ergonomi dalam lingkup mikro yakni lingkup stasiun kerja (work station).

2) Ergonomi Makro, merupakan keilmuan yang jauh lebih luas. Keilmuan ergonomi makro mencakup organisasi, perusahaan, masyarakat luas atau bahkan negara. suatu subdisiplin ergonomi yang fokus mengkaji mengenai perancangan sistem kerja. Atau suatu sistem pekerjaan terdiri atas personil yang saling berinteraksi dengan perangkat keras dan lunak. Suatu sistem pekerjaan melibatkan dua atau lebih individu yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan umum dalam suatu organisasi. Subdisiplin ergonomi juga berkaitan dengan teknologi yang lain. Ergonomi makro telah dikenal sebagai subdisiplin ergonomi yang terkait dengan hubungan manusia, organisasi dan teknologi. Ergonomi makro merupakan sesuatu yang terintegrasi karena mencakup pengetahuan, metode, dan peralatan dari sistem sosio-teknik, psikologi industri, rancang-bangun sistem, ergonomi fisik, dan ergonomi teori.

Baca: Manfaat ERGONOMI
Dalam pelaksanaannya, ergonomi makro menghadirkan suatu relung berharga yang tidak satupun dari area ini yang terabaikan. Sebagai ilmu pengetahuan, ergonomi makro mengarahkan mengarahkan untuk mengembangkan suatu pemahaman sistem pekerjaan, perilaku, atau personil yang saling berinteraksi dengan perangkat keras atau lunak di dalam lingkungan fisik internal, lingkungan eksternal, dan struktur organisasi serta proses agar menjadi lebih baik. Pendekatan makroergonomi merupakan suatu proses pemecahan yang sistemik yang selanjutnya dilakukan pengkajian secara holistik dan melalui lintas disiplin ilmu serta melakukan pelibatan komponen atau pihak terkait dengan desain. Lebih jelasnya sistemik diartikan semua faktor yang diasumsikan mempengaruhi proses perancangan sistem kerja dan diperkirakan dapat menimbulkan masalah harus diperhitungkan dengan cara memasukkan kaidah ergonomi dalam setiap tahap perancangan desain. Pemecahan masalah dilakukan secara holistik yang  menekankan bahwa semua faktor yang terkait atau yang diperkirakan terkait dengan masalah yang ada harus dipecahkan secara proaktif dan menyeluruh.

Pendekatan holistik dalam intervensi ergonomic menekankan cara berfikir dan bertindak dalam melakukan perbaikan dengan menggunakan teknologi tepat guna. Penerapan pendekatan holistic memungkinkan terjadinya proses tawar menawar untuk mendapatkan suatu perbaikan kondisi kerja yang memenuhi keenam kriteria teknologi tepat guna dengan risiko dampak seminimal mungkin. Pendekatan interdisipliner menekankan bahwa proses pemecahan masalah dalam suatu sistem dibutuhkan para ahli dari berbagai disiplin ilmu. Selain keterlibatan terkait dengan lintas disiplin ilmu pendekatan ergonomi makro juga menggunakan partisipasipan (ergonomi partisipasi)

Baca: Mengapa perlu analisis jabatan?
Konsep dasar yang melatarbelakangi ergonomi adalah adanya perbedaan pada kemampuan dan tuntutan dari pekerjaan itu sendiri, yang selanjutnya disebut sebagai kapasitas (capacity) dan tuntutan pekerjaan (demand). Kapasitas haruslah selalu lebih besar dari tuntutan pekerjaan, lebih mudah dinyatakan dengan C > D. Jika formula tersebut tidak terpenuhi, maka dapat dipastikan manusia dan pekerjaannya akan mengalami masalah (baik langsung maupun tidak). Apa saja masalah yang dapat terjadi jika formula di atas tidak dipenuhi? Mungkin beberapa istilah ini pernah didengar seperti CTS (Carpal Tunnel Syndrome), MD (Musculoskeletal Disorders) atau lebih dikenal dengan kelainan otot, tulang dan rangka. Tidak hanya itu saja, tapi bagi manusia juga dapat berdampak seperti ketulian, kecelakaan kerja dan berakibat kematian.

Dalam dunia industri dan usaha, dampak-dampak yang muncul seperti produktivitas rendah, pekerja bosan, mudah capai dan konsentrasi menurun. Kerugian yang dialami oleh perusahaan tentulah tidak sedikit. Adanya kasus kecelakaan kerja, tingkat absensi yang tinggi, serta rendahnya kinerja pekerja tentunya berdampak langsung bagi perusahaan. Kerugian-kerugian tersebut dirasakan langsung pada bagian finansial, buruknya image perusahaan, dan dalam skala yang luas dapat menurunkan nilai saham di mata investor. Kerugian-kerugian di atas dapat dihindari dan diminimalisir dengan melakukan kajian dan studi ergonomi di perusahaan sehingga sistem yang ada benar-benar sesuai dengan user atau penggunanya.

Istilah ergonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu ergon berarti kerja dan nomos berarti aturan atau hukum alam (natural law). Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman dan nyaman.

Baca: Pola Pikir dan Pola Sikap
Daftar Pustaka:
Adiputra, N. 1998, Metodologi Ergonomi, Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar. 
Nurmianto, Eko. 2008,  Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Teknik Industri-ITS
Pulat, B.M, 1992, Fundamentals of Industrial Ergonomics, Hall International, Englewood Cliffs, New Jersey, USA.


Post a Comment

0 Comments