KONSEP SUPPLY CHAIN


Adanya konsep supply chain management memberikan manfaat diantaranya:
  1. Mengurangi inventory barang, karena inventory mrtupakan aset perusahaan yang tertimbun sekitar 30%-40%
  2. Mengurangi biaya penyimpanan barang (inventory carrying cost) berkisar antara 20%-40% dari nilai barang yang disimpan
  3. Menjamin kelancaran penyediaan barang
  4. Menjamin mutu barang jadi

Supply chain (rantai pengadaaan) adalah suatu sistem dimana jalur organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada pelanggan. Konsep supply chain merupakan konsep baru dalam melihat persoalan logistik. Konsep lama melihat logistik lebih sebagai persoalan intern masing-masing perusahaan dan pemecahannya dititikberatkan pada pemecahan secara intern di perusahaan masing-masing. Dalam konsep baru, masalah logistik dilihat sebagai masalah yang lebih luas yang terbentang sangat panjang sejak dari bahan dasar sampai barang jadi yang dipakai konsumen akhir yang merupakan mata rantai penyediaan barang.

Baca juga : Tujuan Ergonomi
Supply chain management dapat di definisikan :

"Supply chain management is a set of approaches utilized to efficiently integrate suppliers, manufacturers, warehouses and stores, so that merchandise is produced and distributed at the right quantities, to the right locations, at the right time in order to minimize systemwide costs while satisfying service level requirement" (David Simchi Levi)

Supply chain adalah logistic network , dimana mempunyai beberapa pemain utama yang merupakan perusahaan-perusahaan yang mempunyai kepentingan yang sama yaitu
  1. suppliers
  2. manufacturer
  3. distribution
  4. retail outlets
  5. customers

Chain 1: Suppliers
Dimana sumber yang menyediakan bahan pertama mata rantai penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama ini berupa bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan, sub assemblies, spare parts dll.

Baca juga: Ergonomi Adalah..
Chain 2 : Suppliers - Manufacturer
Mnufacture atau fabricator atau plans melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi, ataupun menyelesaikan barang (finishing).
Hubungan mata rantai pertama ini sudah mempunyai potensi untuk melakukan penghematan. misalnya inventories bahan baku maupun bahan setengah jadi maupun bahan jadi yang berada di pihak suppliers maupun di manufacturer maupun di tempat transit merupakan target untuk penghematan ini . Tidak jarang bahwa antara 40% sampai 60% bahkan lebih penghematan dapat diperoleh dari inventory carrying cost.

Chain 3 : Suppliers - Manufacturer - Distribution
Barang yang dihasilkan oleh manufactur disalurkan kepada pelanggan yang umum melalui distributoratau wholesaler atau pedangan besar dalam jumlah yang besar.




Chain 4 : Suppliers - Manufacturer - Distribution - Retails Outlets
Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang tersendiri atau menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer. Untuk memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang, dilakukan desain kempabli pada pola-pola pengiriman barang baik dari gudang manufacturer maupun kepada toko pengecer (retail outlets).

Chain 5 : Suppliers - Manufacturer - Distribution - Retails Outlets - Customers
Outlets termasuk toko, warung, departement store dll dimana pembeli akhir melakukan pembelian. Walaupun secara fisik customer sebagai mata rantai terakhir sebenarnya yaitu real customers atau real user, karena pembeli belum tentu pengguna sesungguhnya.





Baca: Manfaat Penerapan Ergonomi
Salah satu faktor untuk mengoptimalkan supply chain adalah dengan menciptakan alur informasi yang bergerak secara mudah dan akurat diantara jaringan atau mata rantai tersebut dan pergerakan barang yang efektif dan efisien yang menghasilkan kepuasan maksimal pada para pelanggan.

Daftar Pustaka:
Eko Indrajit, Richardus & Djokopranoto, Richardus. 2016. Suplly Chain Management. Yogyakarta: Preinexus.







Post a Comment

0 Comments