INSPEKSI, REPAIR, OVERHAUL, REPLACEMENT

Manajemen memungkinkan perusahaan melakukan beberapa tahapan aktivitas, sehingga proses perawatan dapat dilaksankan secara sistematis. Perencanaan perawatan dapat mengacu kepada manajemen secara umum.

James A.F. Stonner mengemukakan :
"Management is the process of planning, organizing, leading and controlling the efforts of organization members of using all other organizational recources to achive stated organizational."





Salah satu konsep yang dapat diambil adalah "Fayol primary focus in Managerial' 'dimana Henry Fayol  (1841-1925) mendefiniskan manajemen kedalam lima fungsi, antara lain:
  1. planning (perencanaan)
  2. organizing (pengorganisasi)
  3. commanding (komando)
  4. coordinating (koordinasi)
  5. controlling (pengendalian dan evaluasi)
Baca : JISHU HOZEN
 
Kelima fungsi tersebut dapat diterapkan dalam melakukan perencanaan  perawatan. Planning disusun sebagai langkah yang harus dilakukan oleh pelaksana untuk mencapai tujuan manajemen perawatan, pada tahapan ini, seseorang mengambil keputusan harus memikirkan dengan matang tujuan dan tindakannya, berdsarkan pada metode rencana atau logika tertentu dan bukan atas dasar firasat.
Organizing dilakukan untuk memobilisasi sumber daya dalam melakukan pembentukan departemen perawatan, dimana pengambil keputusan mengkoordinasi keefektifan organisasi yang berdasarkan kepada kemampuannya masing-masing untuk mengarahkan sumber daya guna mencapai tujuan.
Commanding and Controlling merupakan tahapan pelaksanaan aktivitas perawatan, sehingga aktivitas dapat terkendali melalui pembentukan standar prosedur pelaksanaan perawatan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara terstruktur. Controlling dapat membantu manajemen untuk melihat sejauh mana pelaksanaan yang dilakukan, untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan perawatan, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan selama proses, yang berguna untuk mengimplementasikan Continuous Improvement (perbaikan secara terus menerus)

ISTILAH PERAWATAN

Pelaksanaan perawatan industri membutuhkan komunikasi yang jelas diantara konseptor dengan pelaksana perawatan. Terdapat beberapa istilah perawatan yakni

Inspection (Inspeksi)
Inspeksi adalah aktivitas pengecekan untuk mengetahui keberadaan atau kondisi dari fasilitas produksi. Inspeksi biasanya berupa aktivitas yang membutuhkan panca indera dan analisis yang kuat dari setiap pelaksanaan, bahkan ada pula yang melalukannya dengna menggunakan alat bantu sehingga kesimpulan yang dihasilkan dapat lebih mendekati kondisi nyata (akurat)

Repair (Perbaikan)
Repair adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi mesin yang mengalami gangguan, sehingga dapat beroperasi seperti sebelum terjadi gangguan tersebut, dimana prosesnya hanya dapat dilakukan untuk perbaikan yang sifatnya kecil (perbaikan setempat). Biasanya repair tidak terlalu banyak mengganggu kontinuitas proses produksi

Overhaul (Perbaikan Menyeluruh)
Overhaul adalah aktivitas perbaikan menyeluruh. Aktivitas ini memiliki makna yang sama dengan repair, hanya saja ruang lingkupnya lebih besar. Perawatan ini dilakukan apabila kondisi mesin (fasilitas) berada dalam keadaan rusak parah, sementara kemampuan untuk mengganti dengan yang baru tidak ada. Overhaul, biasanya dapat mengganggu aktivitas produksi  dan membutuhkan biaya yang besar. Contoh kegiatan: turun mesin pada mobil, dilakukan jika kondisi mesin rusak parah.



Baca : EFISIENSI PERAWATAN
Replacement (pengganti)

Replacement adalah aktivitas penggantian mesin. Biasanya mesin yang memiliki kondisi yang lebih baik akan menggantikan mesin sebelumnnya. Replacement dilakukan jika kondisi alat sudah tidak memungkinkan lagi untuk beroperasi atau sudah melewati umur ekonomis penggunaan. Replacement membutuhkan investasi yang besar bagi perushaan, sehingga alternatif ini, biasanya menjadi pilihan terakhir, setelah repair dan overhaul

Manajemen perawatan akan dapat bekerja secara optima, apabila mampu menghasilkan uraian kegiatan, program dan peraturan pelaksanaan. Oleh sebab itu perlu disusun adanya program perawatan, sehingga pelaksanaannya dapat terstruktur. Mengingat peningkatan produksi yang semakin kompleks dan peralatan yang bertambah canggih, maka diperlukan program perawatan untuk menjaga sistem kesiapan produksi yang berupa perlatan dan mesin, sehingga proses transformasi bahan baku menjadi produk berjalan dengan baik serta menghasilkan output yang berkualitas

Baca : Sasaran Just In TIme (JIT), STRATEGI IMPLEMENTASI JIT (Pada Perusahaan Manufaktur) || Materi Teknik Industri

KLASIFIKASI PERAWATAN


Perawatan terhadap fasilitas industri terbagi menjadi 2, yaitu
Perawatan Terprogran
Perawatan Tidak Terprogram

Perawatan terprogram merupakan aktivitas perawatan yang dilakakukan secara terencana, sehingga mekanismenya dapat terlaksana sebelum terjadinya kerusakan dan frekuensi perawatannya sudah terjadwal. Perawatan ini dapat meminimasi waktu tunggu dan kegiatan yang dialami perusahaan karena proses prosukdi terhenti.

Perawatan tidak terprogram adalah aktivitas perawatan yang dilaakukan setelah perawatan terjadi dan kerusakan tersebut biasanya tidak terduga sebelumnya, sehingga perusahaan mengalami kerugian dikarenakan adanya gangguan terhadapat kontinuitas proses produksi. Perawatan ini memiliki frequensi perawatan yang tidak terjadwal.

Aktivitas perawatan secara umum dapat diklasifikasikan menjadi beberapa aktivitas utama, antara lain:
- Aktivitas untuk mencegah kerusakan
- Aktivitas untuk mengukur kerusakan
- Aktivitas untuk memperbaiki kerusakan






Perawatan juga diklasifikasikan ke dalam beberapa klasifikasi, yaitu

1. Perawatan Preventif

Perawatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin dan agar umur pemakaian pada mesin tersebut dapat bertahan dengan lama. Contoh: pembersihan, pengendalan kondisi mesin, perbaikan kecill, tune up, pelumasan, dan penyetelan. Kategori perwatan ini masuk ke dalam perawatan terprogram.

2.Perawatan Inspeksi

Perawatan yang dilakukan sewaktu-waktu agar tidak terjadi kesalahan pada mesin kerja tersebut. Perawatanini digunakan utnuk memperbaiki suatu bagian yang telah terhenti untuk memenuhi sutu kondisi yang bisa diterima, serta memperbaiki keberadaan mesin. Perawatan ini masuk ke dalam perawatan terprogram. Contoh : Inspeksi keberadaan pelumas padad mesin jahit.

3. Perawatan Darurat

Perawatan yang dilakukan secara tiba-tiba, karena ketidaktauan terhadap keberadaan mesin. Perawatan darurat biasanya terjadi pada saat perusahaan berupaya untuk memenuhi targer produksi, sementara kondisi alat tidak mendukung secara tiba-tiba. karena ketidaktahuan terhadap mesin. perawatan ini disebut sebagai perawatan darurat. perawatan darurat biasanya terjadi pada saat perusahaan berupa untuk memenuhi target produksi. sementara kondisi alat tidak mendukung secra tiba tiba .

Sistem perawatan yang efektif dalam memelihara peralatan industri adalah preventive maintenance (perwatan preventif). Salah satu contoh aktivitas ini adalah perawatan berkala. Perawatan berkala adalah perawatan yang paling baik, dimana hal tersebutdapat mengantisipasi potensi kerusakan atau kegagalan sistem. Banyak  

Post a Comment

0 Comments